Kemaren ceritanya pulang, dan sempet ngobrak-ngabrik buku-buku terpendam gitu. Dan saat ku buka buku tipis lapuk yang baru kusadar bahwa itu ternyata my most secret book, kutemukan sebuah lembaran yang membawaku ke 2 setengah tahun yang lalu, saat dimana kubaca lembaran itu didepan teman-teman seangakatanku. Yang kemudian membuka kembali kenanganku akan makna yang telah terpendam dan menjadi memori tak terlupakan itu….
Kubaca catatan kecil di secarik kertas itu,
Ku resapi tulisan di sobekan kertas yang hanya setengah itu,
Ku fahami makna yang tercantum di kertas lusuh itu,
Kubaca…
Kubaca …
Dan aku pun seolah tak berada di tempatku berdiri…
“……..
Tidakkah kau tahu …………………untuk cinta pada-Nya
Tidakkah kau tahu perkumpulan mengajarimu untuk menghargai
Tidakkah kau tahu percakapan mengajarimu untuk menahan emosi
Tidakkah kau tahu perintah mengajarimu bertanggung jawab
Tidakkah kau tahu mahkamah mengajarimu untuk ikhlas
Tidakkah kau tahu mesjid mengajarimu untuk tidak riya
Tidakkah kau tahu kamar mengajarimu bertoleransi
Tidakkah kau tahu lapangan mengajarimu merenung pd-Nya
Tidakkah kau tahu teman-teman mengajarimu menyesuaikan diri dg karakter mereka”
Aku menarik nafas sejenak…,
Dan ku balikkan kertas itu lusuh itu.
“………………….kelas mengajarimu ilmu dunia
Tidakkah kau tahu tandziful am mengajarimu bekerja keras
Tidakkah kau tahu paksaan mengajarimu menerima sesuatu yang pahit
Tidakkah kau tahu senam pagi mengajarimu untuk tidak egois
Tidakkah kau tahu bergaul mengajarimu sopan santun
Tidakkah kau tahu belajar malam mengajarimu berkomitmen
Tidakkah kau tahu titipan mengajarimu kejujuran
Tidakkah kau tahu CMBBS mengajarimu segalanya…… Kawan…!
for my self and
for all my beloved friends 1st graduate
CMBBS, Sabtu, 27/10/ -07M 15/10/ -28H”
dan mata inipun hampir menitikan air mata.
berkaca-kaca..
Entahlah kenapa..,
Tak kuasa untuk menahan emosi yang tak dapat kuuraikan dengan kata-kata, yang hanya dengan air mata mungkin bisa. Diriku tak mampu untuk mengembalikan masa itu, walau sebenarnya ku sangat ingin.
Kata-kata dari seorang ustadzkupun terngiang kembali, “Do it know and take it later”.
Kata-kata yang mengajariku untuk melakukan perbuatan baik saat ini yang justru dampaknya tak dirasakan pada saat yang sama.
Tapi suatu saat nanti.
Dalam bentuk dan wujud berbeda.
(ah..! speechless. Sebenarnya masih banyak yang ingin diungkapkan, tapi sulit ditulisnya.
Ini nih yg namanya, terasa iya terungkapkan tidak..!)