Eksotisme Wisata Olahraga Kelas Dunia di DSP Mandalika

Selain Pulau Komodo, Gili Trawangan, Pantai Senggigi, dan Gunung Rinjani, kini kita akan mengenal satu nama saat menyebut Nusa Tenggara Barat (NTB): Mandalika.

Nama Mandalika semakin populer akhir-akhir ini. Sebabnya tak lain dan tak bukan karena rencana gelaran MotoGP yang akan diselenggarakan di Pulau Seribu Masjid ini. Pembangunan sirkuit balap bertaraf internasional dengan pemandangan bukit dan pantai yang mempesona membuat takjub banyak orang. Sirkuit balap kelas dunia satu-satunya yang berkonsep jalan raya dan diklaim paling aman dan paling indah dari sirkuit balap MotoGP yang pernah ada. Semua orang baru tahu bahwa Mandalika adalah keping surga tersembunyi yang ada #DiIndonesiaAja.

Pertamina Mandalika International Street Circuit

Keping Surga Itu Bernama Mandalika

Tak salah jika Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat disebut-disebut sebagai kepingan surga tersembunyi di Bumi Pertiwi. Potensi wisata yang dimiliki tempat yang namanya diambil dari legenda tokoh suku Sasak, Putri Mandalika, ini amat luar biasa. Mulai dari wisata pantai, wisata kuliner, wisata religi, hingga wisata budaya semuanya ada di Mandalika. Pesona pantai-pantai nan eksotis di Mandalika telah dikenal ke seluruh nusantara dan dunia, bahkan sebelum rencana ajang balap kelas dunia MotoGP dilaksanakan di sana.

Tak salah pula jika kemudian Mandalika dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak tahun 2014 oleh pemerintah pusat dengan wisata bahari dan wisata olahraga (sport tourism) sebagai wisata andalannya. Kemudian dijadikan satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia hingga akhirnya menjadi satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) yang langsung ditunjuk oleh Presiden Jokowi.

Pantai Kuta Mandalika

DSP Mandalika sebagai Wonderful Indonesia

Jarak DSP Mandalika yang hanya 27 km dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid merupakan sebuah kemudahan bagi wisatawan. Destinasi Super Prioritas Mandalika yang merupakan program Wonderful Indonesia terus berbenah semenjak pencanangan sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) 2014 lalu. 

Terlebih setelah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas. Pembangunan sirkuit balap kelas dunia, Pertamina Mandalika International Street Circuit, pun sangat diperhatikan. Pemandangan di Sirkuit Mandalika sangat memanjakan mata, karena berlatar belakang keindahan pantai dan pegunungan yang asri. 

Ini bagian dari persiapan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP 2022. Optimalisasi potensi wisata lainnya terus digenjot demi kenyamanan wisatawan. Akses antar destinasi wisata terus diperhatikan demi kemudahan wisatawan. Wisata pantai yang telah menjadi primadona baik bagi wisatawan domestik atau internasional terus ditingkatkan fasilitas dan standarnya. Pun dengan wisata alam, wisata budaya, wisata religi dan wisata olahraga.

Bukit Merese

Wisata Olahraga di Mandalika

Yang hanya kita tahu bahwa ada Sirkuit Mandalika kelas dunia yang akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan ajang balap Internasional MotoGP pada akhir Maret 2022 nanti. Padahal selain itu Mandalika juga surganya para pecinta wisata olahraga. Selain balap motor, Mandalika juga menyimpan banyak potensi wisata olahraga lainnya. Sebut saja balap sepeda, balap mobil, lari, marathon, triathlon, pendakian gunung, trekking, motocross, selancar, paralayang dan juga parasailing.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, pun telah memastikan DSP Mandalika layak menjadi tempat gelaran wisata olahraga atau sport tourism. Bahkan Menparekraf telah mencoba mini triathlon trail langsung di DSP Mandalika.

Di DSP Mandalika kita bisa berselancar di Pantai Seger, berenang di Pantai Tanjung Aan, jogging di kawasan wisata Mandalika, trekking di Bukit Merese, marathon di kawasan wisata atau kota Lombok, bersepeda menikmati desa wisata Desa Sade dan Desa Ende, parasailing yang landing-nya di Pantai Kuta, dan destinasi alam lain yang dapat dijadikan wisata olahraga di alam terbuka.

Ajang olahraga taraf nasional dan internasional pun telah dan akan banyak diselenggarakan di DSP Mandalika. Sebut saja TNI-Mandalika International Marathon tahun 2018, Trip of Indonesia (TROI) di Pantai Kuta tahun 2019, Event  Moto Cross (trabas) di Pantai Seger tahun 2019, Mandalika Off Road Championship tahun 2019 dan Kompetisi Surfing Internasional di Pantai Seger tahun 2020. 

Event terdekat yang akan dilaksanakan antar lain World Superbike atau WSBK pada penghujung November 2021 ini, balap Sepeda L’Etape Indonesia by Tour de France pada akhir Februari 2022, dan tentunya MotoGP pada akhir Maret 2022. Ada pula event yang belum ditentukan waktunya yaitu Iron Man dan Rinjani 100 di kawasan geopark Gunung Rinjani yang akan diperluas hingga Mandalika.

berselancar di Pantai Seger

Genjot Infrastruktur Wisata Olahraga

Mandalika adalah Destinasi Super Prioritas yang merupakan bagian dari program Wonderful Indonesia. Karena super prioritas, maka interkoneksi dari sisi infrastruktur harus digarap dengan serius. Bandara, pelabuhan, terminal, hingga jalan darat, dan fasilitas penunjanngnya, semua harus memiliki kualitas kelas dunia. 

Pembangungan jogging track, running track, harus pula sesuai standar internasional. Kerjasama dengan lembaga-lembaga olahraga terkait wajib dilakukan untuk dapat menentukan standar internasional setiap jenis olahraga. Pembangunan infrastruktur yang memperhatikan desain yang modern, artistik serta futuristik tanpa mengabaikan standar tersebut adalah impian semua penikmat wisata olahraga. 

Surga Itu Milik Bersama

Kepingan surga ini semoga tak hanya dinikmati oleh wisatawan semata. Masyarakat lokal Mandalika khususnya, dan NTB umumnya harus juga merasakannya. Masyarakat lokal tak boleh terabaikan. Pemberdayaan masyarakat lokal menjadi kewajiban. 

Ini menjadi tugas bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk dapat menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang inline dengan kebutuhan di Mandalika. Mekanismenya pun harus disiapkan seadil-adilnya. Terutama bagi pengusaha lokal, baik yang usahanya besar, menengah atau pun masih kecil. Karena kepingan surga itu milik bersama, bukan hanya mereka yang berpunya.

Desa Sade

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *