Syukur Atas Nikmat

Kebanyakan manusia selalu lalai dan lupa atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, sedikit manusia bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Dalam setiap permohonan dan do’anya, manusia selalu menyebutkan apa-apa yang menjadi keinginannya yang kebanyakan adalah hal-hal yang bersifat materi dan perkara-perkara keduniawian. Yang selalu diminta dan dipanjatkan dalam setiap do’a  adalah perkara harta yang selalu ingin ditambahkan, kedudukan yang selalu ingin ditinggikan, usaha yang selalu ingin dimajukan, nama yang ingin selalu ingin dimuliakan, dibanggakan, dipuja dan dipuji, dan perkara-perkara dunia lainnya, tanpa pernah bersyukur atas anugerah yang diberikan.

Manusia pula yang kemudia jika permohonannya tidak terkabulkan, justru malah  menggerutu dan mengeluh kepada Allah, tanpa pernah mengucap syukur dengan apa yang telah Allah cukupkan hingga saat ini.

Tapi pernahkah  kita sebagai manusia meminta selain dari itu? Apakah pernah kita agar kedua tangan ini tetap dapat memegang? Apakah pernah kita meminta agar kaki ini tetap kokoh untuk dapat berdiri? Apakah pernah kita meminta agar mulut ini tetap dapat berbicara, agar mulut ini tetap dapat menikmati makana setiap hari? Pernahkah kita meminta semua itu? Tetapi walaupun tidak, Allah tetap membeikannya tanpa kita memintanya. Sungguh manusia benar-benar telah lalai. 

Dan coba pikirkan kembali, pernahkah kita merenung sejenak dan memperhatikan nafas yang selalu berhembus setiap waktu tanpa pernah berhenti?  Pernahkah kita meraba kedua mata ini dan mengucap syukur karena keduanya masih bisa berkedip dan keduanya masih bisa melihat apa yang ada dihadapannya? Atau mungkin  pernahkah kita memegang dada ini, kemudian mengucap syukur karena jantung ini masih bisa berdetak?

Syukur atas nikmat yang telah diberikan sangatlah penting bag setiap muslim, agar kita selalu menyadari kehambaan kita kepada Allah SWT, agar kita tahu betapa banyak nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan dan kita menyadarinya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa malaikat Jibril menemui Rasulullah SAW dan berkata: “ Tuhan Yang Maha Tinggi menyampaikan salam kepadamu wahai Rasul, dan Dia berkata bahwa Dia mencintai tiga hal; yaitu lidah yang berdzikir, hati yang bersyukur dan jasad yang bersabar atas cobaan.”  Dan bahkan dalam riwayat lain, baginda Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya “Bersyukur ketika sehat adalah lebih baik bagimu daripada bersabar ketika sakit”.

Dan Allah pun menekankan dalam firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7 :

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَْرتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Yang artinya : “ Jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambahkan nikmat-Ku kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari sesungguhnya adzab-Ku sangatlah pedih.”

Mari kita syukuri nikmat yang telah Allah berikan dan tanpa kita sadari kita tidak pernah memintanya selama ini. Syukurilah dalam keadaan bagaimanapun juga. Dalam keadaan terpuruk dan terjerembab sekalipun kita masih harus tetap mengucap syukur, karena Allah telah mempercayai kita untuk menjalani kehidupan hingga saat ini, hingga detik ini. Bersyukur dengan hati, lisan dan perbuatan dalam bentuk ibadah  sebagi salah satu bentuk taqwa kita kepada-Nya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *