Risalah Madani
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Madanian di mana pun berada. Semoga selalu sehat dan selalu berada di bawah lindungan Allah subhanahu wata’ala. Walau kini jarak memisahkan, semoga kita tetap saling mengingkat dan menguatkan satu sama lain dalam kebaikan.
Ada 2210 Madanian dalam 20 angkatan yang ada saat ini. 17 angkatan telah menjadi alumni dan 3 angkatannya masih menjadi siswa.
Dari 2210 Madanian tersebut, 1661 telah 3 tahun menjadi siswa dan kini menjadi alumni, sedangkan 549 masih menjadi siswa.
Dari 1661 alumni, ada 3 orang yang pernah menjadi guru di SMAN Cahaya Madani. Dari 3 orang itu ada 1 orang yang pernah menuliskan kisahnya saat menjadi siswa, menjadi guru dan juga menjadi alumni.
Bagaimana jika catatan seorang Madanian itu dibagikan ke 1000an alumni untuk mendapatkan perspektif yang berbeda?
Bagaimana jika catatan yang ditulis dalam kurun lebih dari 15 tahun itu baca oleh 1000 lebih Madanian lagi untuk menambah referensi ‘jiwa kemadanian’?
Dan bagaimana jika catatan yang pernah dan tidak pernah dipublikasikan itu dikumpulkan, dirapikan, disunting untuk dijadikan sebuah buku agar dapat dibaca dengan mudah oleh Madanian lain?
Bagaimana jika kumpulan catatan itu diberi judul “Risalah Madani, Kumpulan Catatan dari dan untuk Tanah Madani.”?
Risalah Madani adalah kumpulan catatan seorang Madanian yang telah hidup sebagai siswa juga sebagai guru di Tanah Madani, sekaligus sebagai alumni Tanah Madani. Ini adalah catatan selama ia 3 tahun menjadi siswa, 3 tahun menjadi guru, dan selamanya menjadi alumni.
Risalah Madani adalah sebuah kumpulan keresahan, curahan hati, pengalaman hingga kontemplasi seorang Madanian bernama Achmad AS atau Achmad Anwar Sanusi yang biasa dipanggil Uci oleh Madanian lain, seorang Madanian angkatan pertama atau Madanian CM01.
Risalah Madani adalah bentuk dan ungkapan rasa syukur karena telah menjadi bagian dari Keluarga Besar Tanah Madani. Pernah hidup di Tanah Madani, baik sebagai siswa maupun sebagai guru sekaligus alumni, adalah kesyukuran hidup terbesarnya hingga saat ini. Ia yang pernah menjadi Ketua OSIS paling lama selama sejarah CMBBS dan ketua tim formatur pembentukan Ikatan Alumni Cahaya Madani ini, ingin membagikan semuanya itu hanya kepada Madanian. Ya, hanya kepada Madanian.
Kumpulan catatan ini ditulis dalam bentuk buku digital. Dan mohon maaf, saya tidak dapat memberikan kumpulan catatan ini secara cuma-cuma. Kumpulan catatan ini ditulis dalam rentang kurang lebih 17 tahun. Sebagian besar ditulis berdasarkan peristiwa yang terjadi dan dialami berkaitan dengan Tanah Madani pada kurun waktu tersebut. Kumpulan catatan ini ditulis tangan dalam catatan/buku tulis/buku harian/buku saku yang berserakan lalu kemudian dikumpulkan dan dirapikan. Kumpulan catatan ini diketik di aplikasi Microsoft Office berbayar, ditulis menggunakan jenis huruf font yang juga tidak gratis untuk mendapatkannya, lalu diekspor dalam bentuk file pdf yang juga berbayar. Dan juga, sampul buku ini didesain di aplikasi Adobe berlangganan. Ada sejumlah harga yang harus ditukar dengan semua itu. Dan yang paling penting, ini sebagai bentuk keseriusan dalam menghargai sebuah karya.
Berikut nilai harga yang harus ditukar dengan buku ini:
Rp 67.000,-
berlaku hingga 31 Desember 2024
Sekali lagi, mohon maaf jika buku ini saya sarankan hanya dibaca oleh para Madanian dan Keluarga Besar CMBBS. Sekian. Semoga bermanfaat.