Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi seluruh umat muslim di dunia. Beliau termasuk salah satu tokoh besar yang paling berpengaruh dan mengubah tatanan kehidupan manusia menjadi lebih baik. Beliau merupakan nabi paling akhir yang diutus oleh Allah SWT. Sebagai nabi terkhir, Nabi Muhammad memiliki sebutan Khataman Nabiyyin yang menyempurnakan ajaran ajaran nabi sebelumnya.
Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu berupa Al – Qur’an yang menjadi pedoman hingga kini bagi muslim dunia. Kisah hidup beliau mengajarkan kita lebih banyak tentang sejarah Islam dan perjuangannya hingga Islam dapat diterima oleh lapisan masyarakat.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kisah Nabi Muhammad SAW diawali dengan kelahiran beliau. Beliau lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal di Mekkah pada tahun gajah. Disebut tahun gajah karena pada saat itu terjadi peristiwa penyerbuan ka’bah oleh tentara bergajah yang dipimpin Raja Abrahah. Allah SWT pun mengirimkan burung ababil untuk membinasakan mereka. Nabi Muhammad lahir dari ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah. Beliau lahir sebagai anak yatim dikarenakan ayahnya meninggal saat ia belum genap berusia 3 tahun.
Pada waktu itu bangsa Arab mempunyai kebiasaan untuk menitipkan penyusuan anak-anak mereka kepada perempuan lain di dusun agar anak tersebut di kemudian hari mempunyai tubuh yang kuat dan omongan yang fasih. Saat Nabi lahir, tak ada yang mau menyusuinya karena tergolong miskin. Namun, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui Nabi Muhammad selama 6 tahun.
Pada suatu hari, Siti Aminah membawa Nabi Muhammad pergi ke Madinah untuk bersilaturahmi kepada paman pamannya. Dalam perjalanan pulang, tiba tiba Aminah sakit keras. Di suatu desa yang bernama Al-Abwa’, Aminah meninggal dunia dan dimakamkan disana. Sepeninggal ibunya, Muhammad pun diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Tak lama saat Nabi Muhammad berusia 8 tahun, kekeknya meninggal. Muhammad pun diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Dalam keterbatasan, Nabi Muhammad tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.
Saat anak-anak dan masa remaja, tanda-tanda kenabian Muhammad sudah terlihat. Misalnya, seperti malaikat Jibril yang membelah dada dan mencuci jantung Nabi. Saat masa remaja ketika pergi berdagang, seorang pendeta Bahira juga melihat tanda kerasulan Muhammad. Nabi Muhammad diberi gelar al amin ketika mulai berdagang pada usia 17 tahun. Al Amin adalah salah satu julukan Rasulullah yang berarti orang yang terpercaya. Dalam kegiatan berdagang, Nabi Muhammad bertemu dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita ternama dan kaya yang dipercayakan kepada Beliau. Beliau pun menikah dengan Khadijah yang saat itu berusia 40 tahun.
Pengangkatan menjadi Nabi dan Rasul
Permulaan wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru’ya ash-shalihah (mimpi yang baik) dalam tidur. Nabi Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 611 M. Saat itu Nabi tengah menyendiri di Gua Hira dan turunlah malaikat Jibril dengan membawa wahyu pertama yang berbunyi :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4).
Setelah itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Ia memohon kepada Khadijah untuk menyelimuti dirinya. Khadijah menyelimuti Muhammad hingga hilanglah ketakutannya.
Dakwah Sembunyi – Sembunyi
Orang orang yang pertama kali masuk Islam disebut Assabiqun Al-Awwalun. Mereka diantaranya adalah Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq, Ummu Aiman, dan Bilal bin Rabah. Pada awal dakwahnya menyebarkan agama Islam, Rasulullah melakukannya secara sembunyi-sembunyi atau disebut dengan sirriyah. Hal ini merupakan strategi dakwah karena pengikut beliau masih sedikit dan belum memiliki kekuatan. Nabi Muhammad melakukan dakwah pertama kali dengan pendekatan secara personal. Beliau melaksanakan dakwah ini selama 3 tahun. Rasul memperkenalkan Islam kepada orang – orang terdekat, keluarga besar, serta sahabat – sahabat beliau.
Melalui dakwah Abu Bakar, ada beberapa orang lagi yang masuk Islam, diantaranya : Utsman bin ‘Affana al-Umawi, Az-Zubair bin al-’Awam al-Asadi, Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’d bin Abi Waqqash az-Zuhriyan, dan Thalhah bin ‘Ubaidillah at-Timi. Dakwah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi berakhir ketika turun wahyu yang memerintahkan Rasul untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan.
Dakwah Terang – Terangan
Ayat yang memerintahkan dilakukannya dakwah secara terang terangan yaitu Surat Al Hijr ayat 94.
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
“Maka sampaikan olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”
Dakwah Nabi Muhammad secara terang-terang pertama kali dilakukan di Bukit Shafa. Dalam dakwahnya itu, Nabi Muhammad SAW menjelaskan “Bahwa tidaklah aku diutus oleh Allah SWT, melainkan untuk mengajak mereka menyembah Allah SWT dan meninggalkan berhala”. Kaum kafir Quraisy yang mendengar dakwah Nabi Muhammad SAW tidak percaya sama sekali, bahkan mereka mendustakannya, mengejek, melempari dengan batu dan kotoran.
Nabi Muhammad SAW tetap sabar dan tidak putus asa dalam menjalankan dakwahnya meskipun mendapat kecaman dari kaum kafir Quraisy, Adapun hal hal yang menyebabkan kaum kafir Quraisy tidak mau menerima dakwah Rasulullah diantaranya :
- Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan
- Penyamaan hak antara kaum bangsawan dan rakyat biasa
- Kaum Quraisy tidak dapat menerima agama yang mengajarkan bahwa manusia akan hidup kembali sesudah mati.
- Kaum kafir Quraisy merasa berat meninggalkan ajaran nenek moyang dan menerima agama baru
- Tidak diperbolehkan untuk menyembah patung mengganggu kehidupan ekonomi kaun kafir Quraisy karena membuat patung merupakan salah satu mata pencaharian mereka.
Peristiwa Isra’ Mi’raj
Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini bermula saat istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib wafat. Isra’ Mi’raj terjadi pada 27 Rajab tahun ke 8 kenabian. Kisah perjalanan suci Nabi Muhammad Saw menembus langit ketujuh atau Sidratul Muntaha dalam semalam dengan menunggangi Buroq bagi masyarakat Arab zaman Jahiliah dinilai sebagai cerita yang tidak masuk akal.Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Isra ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa menuju langit ke-7 yang disebut dengan Miraj’. Pada peristiwa ini, Rasulullah mendapatkan perintah sholat 5 waktu yang wajib ditunaikan seluruh umat muslim. Peistiwa Isra’ Mi’raj diabadikan dalam Al – Qur’an surat Al Isra.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Wafatnya Nabi Muhammad
Kisah Nabi Muhammad SAW diakhiri dengan wafatnya. Beliu meninggal dunia di Madinah pada Senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah atau 8 Juni 632 M. Beliau wafat di rumah istrinya, Aisyah RA. Wafatnya Nabi Muhammad SAW memberi luka yang dalam bagi para sahabat dan umat muslim di seluruh dunia. Namun, kisah hidupnya dan perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam telah membuahkan hasil yang luar biasa dan akan selalu diingat oleh umat Islam.