SDC, Semalam di Cahaya Madani, sebuah acara tahunan yang paling ditunggu oleh seluruh siswa/i CMBBS, dan para alumninya. Acara yang dilaksanakan sejak tahun pertama berdirinya CMBBS ini, pada awalnya hanya sebuah pentas seni para siswa menjelang liburan panjang sekolah -yang memang sudah menjadi kebiasaan setiap menjelang perpulangan, selalu ada pentas seni, hanya SDC ini sedikit lebih besar. Tapi kemudian, acara ini justru menjadi sebuah rutinitas tahunan yang kedatangannya menjadi acara paling ditunggu-tunggu melebihi kedatangan para pejabat yang berkunjung ke CMBBS sekalipun, hhe..
Inilah tempat dimana setiap siswa CMBBS dapat mencurahkan kreatifitas yang mereka miliki. Inilah tempat dimana setiap siswa dilatih dalam berbagai hal, mulai dari merencanakan kegiatan, membentuk panitia, menyusun kegiatan, menyebarkan proposal tuk cari sumbangan, mengatur acara inti berupa pentas seni yang membuat semua siswa super sibuk hingga evaluasi sebagai bahan laporan pertanggungjawaban. Di sinilah tempat dimana seluruh siswa diajarkan hal-hal yang ga ada di buku ajar manapun dalam kurikulum sekolah. Keikhlasan, kepemimpinan, tanggung jawab, kesabaran, cekatan, telaten, teliti, kerja keras, kejujuran, kedisiplinan, manajemen waktu, dan yang lainnya dari yang terkecil hingga yang terbesar, dari hal yang sepele dan yang amat penting.
Hingga kini, SDC telah dilaksanakan sebanyak empat kali dan akan dilaksanakan untuk yang kelima kalinya esok lusa, Sabtu, 31 Oktober 2009. Dalam perjalanannya, dari yang pertama hingga yang keempat, SDC punya fakta-fakta yang mungkin bisa mengingatkan akan masa-masa yang memang pantas untuk di kenang. Ini dia..!!
SDC Pertama
Dilaksanakan hari Sabtu, 29 Oktober 2005 atau bertepatan dengan 26 Ramadhan 1426 H. Acara yang cukup bersejarah ini, (maksud..???) diketua oleh dua orang anak ikhwan. Adalah Enggar Cahya Firdaus dan Aziz Abdul Latif yang diberi amanat untuk mengorganisir SDC untuk yang pertama kalinya.
Saat itu, panitia seluruhnya adalah anak kelas 1 (ya iyalah..! wong baru satu kelas kok, hhe..) yang hanya 46 orang dibantu para ustadz/ustadzah.Yang cukup membuat panitia saat itu sangat super sibuk banget (pemborosan kata), mulai dari awal hingga akhir, adalah dikarenakan personel yang dimiliki hanya sedikit tapi acara begiiiiitu banyak. Hingga sampai saat ini pun Penulis sendiri masih ingat, kalo dia mendapat jatah untuk mengikuti delapan acara di SDC! Delapan gitu lho.. (itu baru acara lho.., masuk dalam kepanitian belum di itung, hhe..pamer ceritanya..)
Begitupun teman-teman yang lainnya, ga jauh dari itu, beda-beda dikit lah.,, Pokoknya ga ada satu siswa pun yang nganggur, ga ada yang ga kebagian jatah tuk tampil dalam acara. Kenyang deh ma acara.!
Apresiasi para orang tua yang hadir terhadap acara yg panggungnya didepan ruang multimedia (sekarang kelas matematika) ini cukup bagus. Itulah yang menjadi salah satu faktor acara ini tetap dipertahankan ditahun-tahun berikutnya hingga saat ini.
SDC Kedua
SDC kedua, dengan ketua tunggal, Suhendra!! (plok…! plok…! plok…!)
Dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Oktober 2006 bertepatan dengan 26 Ramadhan 1427 H.
Acara yang dikomandoinya berjalan dengan sukses dan meriah. Padahal saat itu, ada 3 acara besar yang digelar di tiga minggu masuk sekolah di bulan Ramadhan. Senin, 9 Oktober/16 Ramadhan, acara “Kiat Menjadi Juara” bersama Profesor Yohannes Surya, Panitia mempersiapkan acara untuk kedatangan tamu besar ini. (Malam-malam nge-cor jalan didepan gedung perpustakaan untuk acara esok harinya. Momen yang cukup berkesan bagi Penulis hingga saat ini.)
Kemudian di susul Musyarah Kerja atau Muker OSCM. Jum’at 13 Oktober Sidang Pleno dan Ahadnya 15 Oktober Sidang Komisi. Dan satu lagi, acara SDC itu sendiri.
Dan yang menjadikan siswa CMBBS benar-benar mestakung adalah pemilihan ketua SDC dilakukan hari Kamis, 5 Oktober 2008!! 14 hari menjelang acara puncak dimulai!! (benar-benar mestakung..!)
Eit..eit.. tunggu dulu, kayaknya siswa CMBBS deh yang pertama kali menerapkan mestakung. Kan waktu pemilihan lebih dulu dari kedatangan pak Yo yang membawa konsep mestakung. Ya ga??)
Tapi yang saat itu membuat Panitia beruntung adalah kedatangan santri-santri dari Gontor yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan acara sekaliber SDC, bahkan lebih besar. Kedatangan mereka pada H-5 sangat membantu. Makanya, semenjak dari SDC kedualah tradisi backround dengan triplek mulai diterapkan, karena sebelumnya Panitia hanya menggunakan kain yang dilukis.
SDC Ketiga
Setahun kemudian, Sabtu, 6 Oktober 2007 yang bertepatan dengan 24 Ramadhan 1428 H, perhelatan akbar SDC kembali dilaksanakan. Dengan dikomandoi Muhammad Rusviandi, Muhammad Fahmi dan Nurina Hegar Listiani acara inipun kembali sukses dilaksanakan. Dan ditahun inilah, pertama kalinya dilaksanakan acara baru sebagai pendaming SDC. Acara yang hingga kini selalu bersandingan. (tapi belum resmi disandingkan dengan SDC sih..) Bakti Sosial yang pelaksanaannya saat itu, Sabtu, 22 September2009 atau 9 Ramadhan 1428 H.
SDC Keempat
Pada tahun keempat, untuk pertama kalinya, SDC bersama bakti sosial dikemas dalam satu kegiatan bernama, “Ramadhan Fair”. Dengan ketua umum Alfi Fudhola dan Faisal Firdaus sebagai ketua SDC serta Esmawan Adiyanto sebagai ketua Baksos yang diberi nama ASOCA (Aksi Sosial Cahaya Madani). SDC yang merupakan bagian Ramadhan Fair inipun terlaksana pada Sabtu, 20 Oktober 2008 bertepatan dengan 21 Ramadhan 1429 H. Dan acara ini pun sukses dengan hasil yang memuaskan, melebihi tahun-tahun sebelumnya.
SDC Kelima
Dan tahun ini, Sabtu, 31 Oktober 2009 bertepatan dengan 12 Dzulqo’dah 1430 H akan kembali digelar Semalam di Cahaya Madani. Kali ini akan dikemas bersama Bakti Sosial dalam satu acara bernama Madanian Action and Nasionalisme (MAN) dengan Himawan Rabbani Hakim sebagai ketua umum, dibantu Veza Aditya Lenggawa sebagai ketua SDC dan M. Syesar Nurul Fathan memegang acara Baksos dengan nama Mission: Mission, Madani Social Action. Mission telah dilaksanakan pada 12 September atau 22 Ramadhan 1430. Mission telah sukses dilaksanakan, bahkan Laporan Pertanggungjawabannyapun telah selesai dibuat. Kini tinggal menunggu pendampinganya, SDC, Semalam Di Cahaya Madani.
Terus kemudian, sepanjang perjalanannya mulai dari tahun 2005 hingga 2008 kemarin, mulai dari yang pertama hingga keempat, SDC punya beberapa kesamaan yang terulang setiap tahunnya.
Persamaan Pertama: Waktu
SDC selalu dilaksanakan setiap bulan Ramadhan menjelang liburan panjang Idul Fitri. Walau tahun ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi paling tidak, Bakti Sosial yang selalu disandingkan dengan SDC dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Walaupun tahun ini dipaksakan pada bulan Ramadhan, toh suatu saat pun kegaitan ini tidak akan bisa dilaksanakan pada bulan Ramdhan. Itu karena antara perhitungan hari pada tahun Masehi dan Hijriyah setiap tahunnya memiliki perbedaan, yaitu 10 hari (lebih pendek perhitungan tahun Hijriyah), maka kita tidak bisa memaksakan SDC dilaksanakan pada bulan Ramadhan disetiap tahunnya.
Persamaan Kedua: Hujan
Menurut pengamatan Penulis, setiap tahunnya pada hari H pelaksanaan Semalam di Cahaya Madani selalu diguyur hujan. Bukan pada malam hari sih, tapi pada sore harinya. Mungkin karena bulan September dan Oktober adalah musim pancaroba, perpindahan dari musim kemarau ke musim penghujan, makanya menjelang dan ketika kegiatan selalu kedatangan hujan. (tapi pernah lho, minggu-minggu itu ga turun hujan, tapi eh,, pas SDC turun hujan.) Tapi yang aneh, kenapa hujan itu selalu turun setiap sore dan berhenti menjelang maghrib ya..? (Alhamdulillah kalo gitu, coba kalo terbalik??)
Hujan yang cukup besar terjadi ketika Semalam di Cahaya Madani pertama. Penulis masih ingat saat itu hujan cukup deras, hingga saat itu Penulis mendengar kabar kalau sebagian anak akhwat menangis, karena backround yang sudah berhari-hari dikerjakan luntur kehujanan. Maklumlah SDC pertama backroundnya hanya dari kain dengan latar gambar gedung-gedung CMBBS.
Persamaan Ketiga: Air
Pokoknya air ga pernah mau diajak untuk berkompromi menjelang SDC. Selalu krisis air menjelang SDC atau minggu-minggu sebelumnya. Entah kenapa?? Kebetulankah?? Tapi masa tiap tahun sih..??
Dan yang masih melekat diingatan Penulis adalah ketika SDC kedua dimana OSCM sampai harus mengkoordinir dana dari siswa untuk membeli air dari PDAM yang dipakai sebagai pengganti air yang mesin pompanya sedang mengalami kerusakan.
Persamaan Terakhir
Menurut pengamatan Penulis menjadi persamaan dari SDC setiap tahunnya adalah sebuah motivasi yang unik. Kenapa unik, karena motivasi ini berbentuk bukan seperti motivasi pada umumnya. Motivasi yang dilakukan bukan dalam bentuk motivasi, tapi dalam bentuk lain. (bingung ya..???) Motivasi ini biasanya dilakukan oleh ustadz-ustadzah sebagai pembimbing acara SDC. Sampai kadang, siswa/i kelas satu tak sadar kalo itu adalah motivasi yang dilakukan dengan cara yang berbeda. Ini biasanya terjadi dimasa-masa latihan semakin intensif dilakukan. Dan hal itu yang kemudian membuat semangat siswa CMBBS kembali bangkit untuk melakukan latihan-latihan yang semakin intensif. Anak CM pasti ngerti lah tentang ini. Udah ngalami kan?? ga usah di jelasin lagi.
Persamaan-persamaan itu terjadi dan terulang setiap tahunnya selama 4 kali pelaksanaan SDC. (Ini menurut pengamatan Penulis, ada yang mau nambahin??)
Dan saat ini pertanyaanya: apakah SDC tahun ini akan kembali mengulang peristiwa-peristiwa unik yang telah menjadi rutinitas tahunan?? Sabtu, 31 Oktober 2009 yang akan menjawabnya. Esok lusa..!!
Semua berharap, SDC tahun ini bisa berjalan dengan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga.. Amin..!