Alhamdulilah, salam sejahtera untuk kita semua karena pada saat ini kita masih bisa hidup dan diberikan kenikmatan mendengar, melihat dan merasakan. Sungguh suatu karunia yang sangat besar dari tuhan yang diberikan kepada kita. Untuk itu mari kita sama-sama untuk selalu senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang mulia ini.Karena atas izin Allah saya Muhammad Iman Nugraha di sini dapat Membuat artikel tentang doa qunut salat subuh ini.
Doa qunut adalah sebuah amalan sunah yang dilakukan ketika mengerjakan salat. Pada dasarnya, doa qunut ada beberapa macam, seperti doa qunut salat subuh, doa qunut salat witir saat masuk paruh akhir bulan Ramaddan, dan doa qunut nazilah.Para ulama memang masih berbeda pendapat tentang anjuran membaca doa qunut, termasuk doa qunut pada saat sholat subuh.
Qunut berasal dari bahasa Arab yang memiliki beberapa makna, di antaranya berdiri lama, dia, selalu taat, tunduk, do’a, dan khusyuk. Sedangkan secara istilah, qunut adalah do’a yang dibaca seorang muslim dalam shalat. Ditinjau dari bacaannya, qunut dibagi menjadi 2, yaitu qunut saat shalat subuh dan qunut nazilah. Qunut subuh adalah qunut yang dibaca dalam shalat subuh pada i’tidal raka’at terakhir. Sedangkan qunut nazilah adalah qunut yang dibaca untuk meminta perlindungan dari mara bahaya. Qunut nazilah bisa dibaca saat shalat subuh maupun selain shalat subuh.
Pendapat bahwa membaca doa qunut di saat sholat subuh adalah hal sunnah dan dianjurkan datang dari para ulama mazhab Syafi’i dan Maliki. Salah satu dasar dari pendapat tersebut adalah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
“Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut pada sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia,” (HR. Ahmad).
Sementara menurut Imam Nawawi, hukum membaca doa qunut saat sholat subuh adalah sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan. Menurut Imam Nawawi, meninggalkan doa qunut memang tak membatalkan sholat subuh. Namun, umat muslim dianjurkan melakukan sujud sahwi ketika tidak membaca doa qunut pada saat sholat subuh, baik secara sengaja maupun tidak.
Disisi lain, para ulama mazhab Hanbali dan Hanafi berpandangan bahwa membaca qunut bukanlah hal yang dianjurkan untuk dilakukan pada saat sholat Subuh. eberapa ulama berbeda pendapat atas anjuran membaca do’a qunut, termasuk do’a qunut pada shalat subuh. Para ulama dengan mazhab Syafi’I dan Maliki berpendapat bahwa membaca do’a qunut saat shalat subuh adalah hal sunnah dan dianjurkan.
Landasannya adalah hadis: “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut saat sholat fajar (salat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum,” (HR Muslim).
Do’a qunut saat shalat subuh dibaca ketika memasuki raka’at kedua, yaitu saat masih berada di posisi berdiri setelah membaca bacaan i’tidal. Tepatnya, pada saat berdiri setelah rukuk dan sebelum sujud pertama. Apabila shalat subuh dilaksanakan dengan berjamaah, maka imam dianjurkan untuk mengeraskan suara saat membaca do’a qunut dan para makmum yang mengamininya. Imam juga dianjurkan mengubah lafal ‘ihdini (berilah aku petunjuk) dalam do’a qunut shalat aubuh menjadi ‘ihdina (berilah kami petunjuk). Hal ini dikarenakan sang imam dalam posisi sedang memimpin shalat, serta berdo’a bukan untuk dirinya saja, melainkan bersama seluruh jama’ah shalat subuh yang diimaninya. Saat membacanya, dianjurkan sambil mengangkat tangan seperti orang yang sedang berdo’a.
Apabila sholat subuh dikerjakan secara berjamaah, maka imam dianjurkan untuk mengeraskan suara saat membaca doa qunut dengan para makmum yang mengamini.
Selain itu, saat membaca doa qunut, dianjurkan pula sambil mengangkat tangan seperti orang yang sedang berdoa.
Ada sebuah kisah dimana Dalam tradisi Mazhab Syafi’i, saat melaksanakan shalat Shubuh dibacakan doa Qunut. Berbeda dalam tradisi Mazhab Maliki, tak ada doa Qunut dalam salat subuh. Namun, perbedaan tradisi itu tak membuat hubungan keduanya retak. Mereka tetap menjadi guru dan murid yang saling menghormati pendapat masing-masing.
Suatu hari, Imam Syafi’i berkunjung dan menginap di rumah Imam Malik. Saling berkunjung dan menginap itu sudah menjadi kebiasaan antara keduanya. Imam Syafi’i diminta gurunya menjadi imam saat melaksanakan salat subuh. Karena ingin menghormati gurunya, Imam Syafi’i tak membaca doa Qunut dalam salat berjama’ah itu.
Begitu pun sebaliknya. Di lain hari, Imam Malik menginap di kediaman Imam Syafi’i. Saat Shubuh, mereka melaksanakan salat subuh berjama’ah, Imam Syafi’i meminta gurunya menjadi imam salat. Dengan alasan yang sama, Imam Malik pun membaca doa Qunut.
Berdasarkan kisah tersebut bisa kita ambil hikmah nya yaitu walaupun kita sesama umat muslim menganut mazhab yang berbeda beda hal tersebut tidak menjadi alasan bagi kita umat muslim untuk terpecah belah.
Adapun bacaan do’a qunut saat shalat subuh yaitu :
اللّهُمَ اهْدِنِى فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِعى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيْمَنْ تَوَلَيْتَ وَبَرِكْ لِى فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لَايَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَ لَايَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الاُمِّيِّ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya :
“Ya Allah tunjukkanlah akan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hokum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
Demikianlah artikel yang saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan saya pribadi mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.